Ini hanya kejadian kecil saja tetapi menurut saya menjadi kebiasaan yang kurang baik.
Saya kemarin mengadakan rapat bersama salah satu institusi pemerintahan. Rapatnya dilaksanakan di hotel di luar kota Jakarta atas permintaan pegawai institusi pemerintah tersebut. Hal tersebut menjadi pertanyaan saya, kenapa harus mengadakan rapat di hotel, di luar Jakarta pula, padahal institusi tersebut memiliki ruang-ruang rapat yang cukup tersedia di kantornya. Okelah, apabila ruang-ruang rapatnya fully ocuppied, rapat bisa dilaksanakan di kantor saya, yang memiliki beberapa ruang rapat di setiap lantai. Justru akan lebih efektif karena segala data akan lebih mudah diakses.
Setelah bertanya sana sini ternyata setiap pegawai institusi pemerintah tersebut mendapatkan allowance alias duit untuk rapat di luar kantor. Perkiraan saya rate-nya juga akan lebih besar apabila rapat dilaksanakan di luar Jakarta. Saya akhirnya bertanya, apakah rapat yang dilaksanakan di hotel luar Jakarta ini memang disebabkan karena ruang rapat di kantor penuh, atau hanya mengejar allowance semata.
Tidak hanya ruang rapat yang kami sewa tetapi juga kamar hotel bagi para pegawai institusi pemerintahan tersebut. Mobil pun kami sediakan untuk menjemput sesuai dengan permintaan pegawai tersebut. Padahal, bukankah mereka dijatahkan transportation allowance menuju tempat rapat?
Rapat pun selesai. Kami bersalaman. Pada saat berpisah, salah satu rekan kantor memberikan cendera mata berupa kaos perusahaan saya kepada pegawai-pegawai institusi pemerintahan tersebut. Well, hanya kaos sih, tetapi hal ini menganggu perasaan saya. Hal-hal kecil ini akan menjadi kebiasaan yang kurang baik kedepannya. Pernah suatu ketika salah satu pegawai institusi pemerintahan tersebut meminta organizer yang biasa kantor saya buat setiap tahunnya untuk para karyawan. Be professional saja lah, kalau mau meeting ya meeting saja. Tidak usah memakai pemanis souvenir segala.
Kisah-kisah yang saya ceritakan diatas hanya hal kecil yang tidak bisa dikategorikan kepada pelanggaran etika. Tidak ada independensi yang terganggu atas hal-hal kecil tersebut. Secara nilai pun jumlahnya immaterial terhadap keseluruhan biaya perusahaan saya. Akan tetapi budaya ini tidak baik untuk terus dipelihara. Saya hanya ingin bekerja se-efisien dan se-profesional mungkin. Toh ini juga demi penghematan keuangan negara karena negara yang akan menanggung sebagian besar biayanya.
No comments:
Post a Comment