Tuesday, August 16, 2011

Merawat Harapan, Merawat Indonesia

Indonesia, apa kabarmu hari ini?

Aku berbicara padamu tidak hanya melalui tulisan ini, tapi juga dari tindakan-tindakanku. Aku tidak rela banyak orang berbicara buruk tentangmu. Aku tahu kita bercita-cita untuk menjadi negara yang demokratis, dimana semua orang berhak mengeluarkan pendapatnya tanpa takut merasa terancam oleh kekuasaan dan pandangan mayoritas. Akan tetapi, aku merasa opini sudah dijadikan alat untuk mencapai kepentingan semata. Media massa yang seharusnya netral kini telah berubah menjadi showcase untuk hal-hal negatif tetangmu.  Semakin pesimis kabar yang diberitakan, semakin tinggi rating acaranya. Semakin nyinyir seseorang mengeluarkan pendapat di twitter, semakin banyak follower-nya.
Aku tidak mau menutup mata tentang kekurangan-kekurangan kita. Bukan berarti juga aku egois tidak mau melihat engkau dikritik banyak orang. Aku hanya ingin ditengah berbagai kekurangan-kekurangan yang kita miliki sekarang, rakyat kita tidak terjebak dalam paradigma negatif terhadapmu. Aku ingin melihat bangsa kita menghadapi masalah dengan senyuman dan lapang dada. Mencoba perlahan-perlahan mengatasi masalah kita yang super ruwet ini dengan sabar. Mencoba tetap menyalakan harapan untuk dirimu yang lebih baik sebagai energi menjalani hari-hari yang tidak mudah.
Aku percaya rakyat kita ini rakyat yang hebat. Aku tidak pernah kehilangan harapan pada rakyat kita. Rakyat yang dapat bergerak sendiri tanpa dikomando pemerintah saat bencana Merapi dan Mentawai terjadi. Rakyat yang langsung tanggap untuk membela saat ketidakadilan hukum terjadi pada Prita, salah satu rakyatmu. Rakyat yang siap habis-habisan mendukung para ksatria Garuda dan tetap mencintai Timnasnya apapun hasil yang diperoleh di pertandingan. Indonesia… aku bersyukur bisa hidup dalam masa ini…
Aku tahu, pemerintahan kita tidak sempurna. Banyak individu-individu didalamnya yang mengkhianati amanat rakyat kita. Pajak yang kita ikhlaskan untuk merawatmu, dikorupsi oleh orang-orang yang tidak mengenal apa arti kerja keras dan bukan hak nya. Suatu saat Indonesia, jika ilmuku telah mumpuni, aku ingin menjadi seorang pejabat publik. Aku ingin merawatmu, merawat rakyatmu. Aku ingin merawat tanah yang kucintai ini. Aku akan memperbaiki segala kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemerintahan kita sebelumnya. Membuatmu dan bangsa ini bangkit. Membuat kita dapat melunasi janji kemerdekaan yang dijanjikan para pendirimu: mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berperan aktif dalam dunia internasional.
Indonesia, aku hanyalah salah satu rakyatmu yang biasa. Tidak bisa memberikan kado spesial di ulang tahunmu kali ini. Hanya doa, cinta, dan harapan yang tak pernah padam untukmu. Aku akan bekerja lebih keras lagi, belajar lebih giat lagi, menulis tentangmu lebih sering lagi, mempromosikan tentangmu kepada teman-teman sesama traveler diseluruh dunia. Itu adalah ibadahku.
Selamat Ulang Tahun Indonesiaku, Tuhan bersama kita selalu.

No comments:

Post a Comment